Keluarga Bantah Novel Baswedan Tidak Kooperatif
Abang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) Novel Baswedan, Taufik Baswedan membantah pernyataan yang menyebutkan Novel tidak kooperatif saat diperiksa penyidik Polda Metro Jaya pada Agustus 2017."Kalau BAP (Berita Acara Pemeriksaan) sedikit, tidak mungkin lah, karena pemeriksaannya kan lama," kata Taufik Baswedan di Singapura, saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (12/2/2018).
Pada Selasa (13/2), Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala di Polda Metro Jaya mengatakan bahwa Novel tidak kooperatif ketika diperiksa penyidik karena selalu irit bicara dan bicara soal Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) "Kalau Adrianus diberikan BAP oleh polisi hanya sebagian itu mungkin saja," tambah Taufik.
Pemeriksaan Novel itu berlangsung pada 14 Agustus 2017 di KBRI Singapura. Saat itu Novel juga didampini oleh tim KPK termasuk Ketua KPK Agus Rahardjo dan tim penasihat hukumnya, salah satunya Alghifari Aqsa.
"Tidak benar Novel tidak kooperatif karena Novel menjawab setiap pertanyaan dan bersedia di-BAP meskipun sakit. Dia tidak menjawab soal jendral yang diduga terlibat karena tidak mungkin diselesaikan oleh kepolisian melainkan TGPF yang independen," kata ALghifari saat dihubungi.
Alghifari mengaku ikut mendampingi Novel bersama dengan tim pengacara lainnya yaiatu Haris Azhar dan Yati Andriani beserta biro hukum KPK.
"Kita harus tanyakan apa intensi dari Komisioner Ombudsman berpendapat demikian karena lazimnya Ombudsman justru mengkritisi pelayanan publik dan buruknya administrasi kepolisian, bukan menyerang Novel Baswedan yang merupakan korban kekerasan," ungkap Alghifari.
Ia pun mempertanyakan maksud Adrianus menyampaikan hal tersebut.
"Apakah ia sedang bermanuver atau betul menjalankan tugas? Apakah tindakannya merupakan keputusan lembaga? Jangan sampai Ombudsman justru yang melakukan maladministrasi," ungkap Alghifari.
Novel Baswedan baru selesai menjalani operasi tambahan di mata kirinya pada Senin (12/2). Tim dokter telah menanam jaringan mata yang diambil dari jaringan gusi Novel dan dipindahkan pada bagian mata. Penanaman jaringan baru ini untuk menutupi area tengah mata yang pertumbuhannya kurang baik.
Sedangkan operasi tambahan, yaitu operasi penggantian implan dikarenakan saat pemindahan jaringan selaput gusi, implan harus ikut pindah posisi dan diganti untuk menjaga saluran glaukoma.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.
Selama Novel menjalani perawatan, polisi belum berhasil menangkap pelaku penyiraman. Beberapa orang sempat diamankan karena diduga sebagai pelaku, tapi mereka kemudian dilepaskan karena tidak ada bukti.
Polda Metro Jaya sudah merilis dua sketsa wajah yang diduga kuat sebagai pelaku, namun belum ada hasil dari penyebaran sketsa wajah tersebut.
-
KPK Cegah 5 Orang ke Luar Negeri Terkait Korupsi Kredit Usah BPR Bank Jepara ArthaApa yang Bikin Malaysia Jadi Juara Kunjungan Turis di ASEAN?Serial Killer BekasiEmiten Rokok Sampoerna (HMSP) Guyur Dividen Tunai Rp6,53 Triliun, Cair Tanggal SeginiBuruh Gugat UU MD3 di MKDior dan Imaji Wanita Tangguh di Paris Fashion WeekPetani Merugi Kala Panen Raya, Hasil Panen Ditumpuk di Pinggir JalanPejabat Bea Cukai Jogja Eko Darmanto bakal Dicopot dari JabatannyaNovanto Akui Irman Kunjungi Kediamannya untuk Bicarakan AnggaranAziz Yanuar: Penjara Seharusnya Diisi Pelaku Kriminal, Bukan yang Berseberangan dengan Penguasa
下一篇:Warga Dukung Polisi Usut Tuntas Korupsi Libatkan Mantan Wali Kota Depok
- ·Okupansi Hotel Menurun, BUVA Pilih Hati
- ·Tujuan Wisata Musim Panas Amalfi di Italia Kini Punya Bandara 'Baru'
- ·7 Cara Meredakan Sakit Kepala, Ampuh Meski Tanpa Obat
- ·Petani Merugi Kala Panen Raya, Hasil Panen Ditumpuk di Pinggir Jalan
- ·Isu Pemindahan Ibu Kota Negara, Anies: Itu Wewenang....
- ·Apa yang Bikin Malaysia Jadi Juara Kunjungan Turis di ASEAN?
- ·Petani Merugi Kala Panen Raya, Hasil Panen Ditumpuk di Pinggir Jalan
- ·Hampir 50 Persen Bumil di Indonesia Idap Anemia, Ini Bahayanya
- ·Link dan Cara Daftar PPPK Guru Kemendikbudristek 2024, Lengkap Syarat dan Dokumen
- ·Polri Tangkap Dua DPO Kasus Gagal Ginjal Akut Anak
- ·Eks Kabareskrim Susno Duadji Caleg PKB dari Dapil 2 Sumatera Selatan
- ·Beri Kejelasan Nasib Bharada E, Kompolnas Apresiasi Polri
- ·Rano Karno Ogah Dicalonkan Jadi Calon Wali Kota Depok
- ·Sandiga Uno dan Prabowo Hadir di Perayaan HUT Partai Gerindra ke
- ·7 Tanda Kamu Terlalu Banyak Minum Air Putih
- ·Viral Kursi Pesawat Paling Ditakuti Introvert, Posisinya Beda Sendiri
- ·Agung Laksono Tak Masalah Dilaporkan JK Terkait Kisruh PMI: Bukan Perkara Kriminal
- ·Nahloh, Pemprov DKI Kasih Teguran, Bila Dilakukan Lagi Holywings Bisa Ditutup
- ·Ganti Nama Jalan, PDIP: Kalau Buat Kebijakan, Coba Anies Baswedan Jangan Menyusahkan Masyarakat!
- ·UNUSIA Bahas Penegakan Disiplin Kedokteran di Indonesia, Proses Hukumnya Agar Transparan
- ·Tegas, Habib Rizieq Imbau Alumni 212 Dukung Prabowo
- ·FOTO: Pesta Kerajinan Tangan di Inacraft 2024
- ·PDIP Ungkap Mobil Listrik Gak Jelas Targetnya, Heru Budi Angkat Bicara
- ·Haikal Hassan Digarap Polisi, Pengacara Habib Rizieq Buka Suara
- ·Effendi Simbolon Tiba
- ·Meski 'Berbeda', Aku Bersyukur Lahir di Tahun Kabisat
- ·Disebut dalam Putusan Novanto, KPK Bakal Buru Paulus Tannos
- ·Nahloh, Pemprov DKI Kasih Teguran, Bila Dilakukan Lagi Holywings Bisa Ditutup
- ·Kasus Naik di Sejumlah Daerah, Waspada Gejala Demam Berdarah Ini
- ·Advokat Ditahan Oleh Kejagung, PERADI Ajukan Praperadilan
- ·Papa Novanto Prihatin Kader Golkar Kena OTT
- ·Ganti Nama Jalan, PDIP: Kalau Buat Kebijakan, Coba Anies Baswedan Jangan Menyusahkan Masyarakat!
- ·Bareskrim Polri Tangkap Pelaku Penipuan Modus Undangan Pernikahan
- ·Beri Kejelasan Nasib Bharada E, Kompolnas Apresiasi Polri
- ·Prabowo Luruskan Pernyataannya soal Maafkan Koruptor: Bukan Begitu, Enak Aja Udah Nyolong!
- ·PSF Ajak Pemerintah dan Swasta Tingkatkan Kompetensi Guru Daerah 3T