Katanya Perempuan Butuh Lebih Banyak Tidur Dibanding Pria, Benarkah?
时间:2025-05-25 13:39:54 出处:探索阅读(143)
Banyak orang mengklaim bahwa perempuanmembutuhkan waktu tiduryang lebih panjang dibandingkan laki-laki. Benarkah demikian?
Salah satu alasan yang paling sering digunakan adalah karena perbedaan hormon pada perempuan dan laki-laki. Selain itu, otak perempuan yang bekerja lebih cepat juga dianggap membuat waktu tidur yang dibutuhkan lebih panjang.
Namun, melansir Channel News Asia, tak ada penelitian ilmiah yang bisa menunjukkan klaim tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Tetapi itu tidak berarti mereka [perempuan] membutuhkan lebih banyak tidur," ujar Bertisch.
Hanya ada segelintir penelitian yang mengevaluasi perbedaan durasi tidur antara perempuan dan laki-laki. Pada 2013, para peneliti di Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa perempuan menghabiskan rata-rata 11 menit lebih banyak waktu tidur daripada laki-laki.
Namun, penelitian di atas juga tak berarti menjelaskan bahwa perempuan tidur lebih lama daripada laki-laki. Penelitian juga menjelaskan, waktu yang dilaporkan partisipan mencakup menit yang dihabiskan untuk mencoba tidur.
Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa perempuan hampir lima kali lebih mungkin melaporkan gangguan tidur daripada laki-laki.
Penyebab gangguan tidur pada perempuan
![]() |
Pada dasarnya, para peneliti tak memiliki jawaban yang jelas soal mengapa perempuan punya kecenderungan mengalami gangguan tidur. Namun, para ahli memiliki beberapa teori.
Psikolog klinis Shelby Harris mengaitkan hal tersebut dengan hormon progesteron. Hormon ini, lanjut dia, dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih baik. Saat progesteron menurun tepat sebelum menstruasi, kualitas tidur perempuan cenderung menurun.
"Perempuan juga sering melaporkan kesulitan tidur selama masa menjelang dan setelah menopause, saat kadar hormon berubah," jelas Harris.
Selain itu, perempuan juga cenderung melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga dibandingkan laki-laki. Hal ini bisa membuat mereka sulit tertidur.
Gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, dan sindrom kaki gelisah menjadi lebih umum pada perempuan seiring pertambahan usia.
上一篇: Tips Aman Berpuasa Bagi Penderita Jantung: Atur Makan, Hindari Stres
下一篇: Gibran Rakabuming Raka Hadiri Kegiatan Deklarasi TKN KIM
猜你喜欢
- Advokat Ini Laporkan Prabowo dan Fadli Zon ke Bareskrim Polri
- Fenomena 'SCBD' Sukses Jadi Perhatian Publik, Mazdjo Pendukung Ganjar Seperti Biasa Koar
- Eggi Sudjana Ingin Tahu Ilmu Hukumnya Jokowi, 'Dia Ngerti Gak?'
- Berkas Perkara Pencabulan Mario Dandy Terhadap AG Dilimpahkan ke Kejati
- Minum Kopi bikin Otak tajam, Tapi Apa Cukup untuk Obat Pikun?
- Kasus Dugaan Pelecehan di Miss Universe Indonesia 2023, Polisi Periksa 10 Saksi
- Rencana Sidang Kabinet Perdana di IKN, Jokowi Tunggu Menteri Pulang dari Paris
- Politisi PSI: Program Rumah DP 0 Rupiah Gagal, Kurang Diminati Warga
- Adakah Cara Menghindari Perselingkuhan dalam Kacamata Islam?