会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik!

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

时间:2025-05-29 20:31:41 来源:quickq安卓版下载外网 作者:娱乐 阅读:914次
Jakarta,quickq下载网址ios CNN Indonesia--

Seorang balitadi Oxfordshire, Inggris yang terlahir tulidapat mendengar setelah menjalani uji coba terapi genetik.

Balita bernama Opal Sandy ini disebut memiliki mutasi herediter pada gen yang disebut otoferlin, bagian penting yang memungkinkan orang merasakan suara di sel-sel telinga.

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

Ketulian yang disebabkan oleh mutasi otoferlin sangat jarang terjadi, terhitung kurang dari 1% dari seluruh penderita tunarungu. Hanya 30 hingga 50 orang per tahun di Amerika Serikat yang didiagnosis menderita tuli terkait otoferlin.

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

ADVERTISEMENT

Terlahir Tuli, Balita Ini Bisa Mendengar Usai Uji Coba Terapi Genetik

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Apakah Ibu Hamil Pengidap Lupus Bisa Menular ke Bayinya?
  • Kemenkes Imbau Pasangan Sesama Pembawa Gen Thalasemia Tak Menikah
  • Kemenkes: Kematian Akibat DBD Naik Hampir 3 Kali Lipat Dibanding 2023

Studi CHORD dijalankan oleh perusahaan bioteknologi Regeneron bekerja sama dengan dokter di rumah sakit akademis di Inggris, Spanyol, dan AS. Terapi eksperimental, DB-OTO, menerima Orphan Drug, Rare Pediatric Disease, dan Fast Track Designations dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Terapi ini menggunakan virus hasil rekayasa genetika yang disuntikkan ke area kecil di telinga untuk memperbaiki gen yang rusak.

Sandy diberi terapi saat dia berusia 10 bulan dan dipantau efek sampingnya. Dia hanya mengalami gejala ringan, banyak di antaranya dianggap tidak ada hubungannya dengan terapi suntikan.

Dia juga menjalani berbagai tes pendengaran, dan dia menunjukkan tanda-tanda perbaikan hanya empat minggu setelah terapi.

Setelah tiga bulan, anak tersebut menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Pendengarannya di telinga yang dirawat dianggap normal untuk semua frekuensi suara nada percakapan enam bulan setelah terapi.

"Pada usia 24 minggu, pendengarannya pada dasarnya normal," kata Lustig, sambil mencatat bahwa pada frekuensi suara yang lebih tinggi, anak tersebut masih dianggap mengalami kehilangan kemampuan pendengaran ringan.

Sementara itu, keluarga sang balita menyambut kabar bahagia itu dengan penuh rasa syukur.

"Ketika Opal pertama kali mendengar kami bertepuk tangan tanpa bantuan, itu sangat mengejutkan. Kami sangat senang ketika tim klinis memastikan pada minggu ke-24 bahwa pendengarannya juga menangkap suara dan ucapan yang lebih lembut," kata sang ibu, Jo Sandy mengutip New York Post.

Kakak Opal juga mengalami kondisi genetik yang sama. Hal tersebut membuat dokter langsung dapat mengidentifikasi kondisi Opal melalui tes genetik ketika usianya baru tiga minggu, sebelum akhirnya balita tuli ini menjalani uji coba terapi ini.

(pua/pua)

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Cegah Pneumonia dengan Vaksin PCV15, Ini Cara Mendapatkannya
  • Jelajahi Lanskap Trading Finansial di Indonesia Bersama FundedBull
  • 插画留学作品集如何准备?
  • 美国比较好的艺术学院有哪些?
  • 超硬核,全球顶尖院校双学位交互设计硕士项目含金量爆炸!
  • RI Minta Dukungan Jepang pada Proses Aksesi CPTPP
  • 东京艺术大学世界排名好不好?
  • Sematkan Jas PPP, Mardiono Berharap Sandiaga Uno Bawa Hoki
推荐内容
  • 美国概念设计专业排名详解:选校必读指南
  • 3 Komisioner Bawaslu Ogan Ilir Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah di Pilkada Tahun 2020
  • BI Resmi Pangkas Suku Bunga Jadi 5,50%, Pasar Langsung Apresiasi
  • 多摩美术大学本科留学指南!
  • Kaum Produktif Wajib Peduli Kesehatan Jantung, Hati
  • PDIP Dan PPP Berkoalisi Menangkan Ganjar Pranowo