Berada di Peringkat 74, Kecakapan Bahasa Inggris Indonesia Masih Rendah

Kecakapan bahasa Inggris Indonesia ternyata masih rendah, berada di peringkat 74, dari 100 negara berdasarkan EF English Proficiency Indexedisi tahun 2020, atau indeks kecakapan Bahasa Inggris yang dikeluarkan oleh EF Education First,perusahaan pendidikan international yang fokus pada bahasa akedemisi, pertukaran budaya, dan perjalanan pendidikan.
EF EPI 2020 telah menganalisis data 2,2 juta orang bukan penutur asli bahasa Inggris dari 100 negara dan wilayah. Hasilnya, Belanda tetap menduduki posisi pertama, disusul Denmark dan Finlandia. Indonesia sendiri berada di posisi 74, bersama Bahrain dan Marocco. Posisi Indonesia ternyata kalah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Singapura yang berada di peringkat 10, Philipina di peringkat 27 dan Malaysia di peringkat 30. Baca Juga: Akselerasi Transformasi Digital di Dunia Pendidikan
Temuan lain dari laporan tersebut, di seluruh dunia, orang-orang berusia 26–30 tahun memiliki kecakapan bahasa Inggris tertinggi, namun orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun memperoleh nilai lebih baik dibandingkan orang-orang berusia 18–20 tahun—menegaskan peran universitas dan tempat bekerja dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris.
Christopher McCormick, EF Executive Vice President for Academic Affairsbahasa Inggris sangat penting untuk dikuasai, karena sebagai bahasa pengantar global. Bahasa Inggris terus menyatukan manusia dari berbagai negara.
“EF EPI memuat wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan dalam mengevaluasi dan memperkuat kemampuan pembelajaran bahasa bagi organisasi maupun pemerintah,” ujar Christopher dalam webinar EF English Proficiency IndexRabu, (18/11/2020) virtual Zoom.
Untuk mengukur indeks kemampuan bahasa Inggris ini, EF EPI menggunakan nilai tes dari EF Standard English Test(EF SET), tes Bahasa Inggris standar yang tersedia secara gratis dan pertama di dunia. EF SET ini telah digunakan di berbagai negara oleh ribuan sekolah, perusahaan, dan pemerintah untuk tes berskala besar.
Dan pada EF EPI 2020 juga ditemukan bahwa dampak penggunaan Bahasa Inggris dalam berjejaring tidak pernah sebesar ini. Semakin banyak orang yang bertutur dalam bahasa Inggris, maka semakin bermanfaat pula Bahasa Inggris bagi individu, bisnis, maupun negara untuk dapat mengakses sumber daya dan peluang.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
相关文章
5 Kebiasaan Ini Tanpa Disadari Bikin Kamu Gagal Diet
Daftar Isi 1. Skip makan2025-06-05Harga Emas Naik, Analis: Masih Berpotensi Menguat Menuju USD3.400
Warta Ekonomi, Jakarta - Harga emas terpantau mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini. Meski se2025-06-05Wabah E. coli di McDonald's, Satu Orang Meninggal Puluhan Sakit
Jakarta, CNN Indonesia-- Satu orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya jatuh sakit akibat inf2025-06-05DMC Dompet Dhuafa Imbau Pengelolaan Sampah Penting Sasar Area Pengungsian
FLORES, NTT- Sampah menjadi momok mengancam kesehatan terutama di area pengungsian bencana.Tata Kelo2025-06-05Mekari Qontak, Solusi CRM & Omnichannel yang Tingkatkan Layanan Bisnis
Jakarta, CNN Indonesia-- Peningkatan kompleksitas interaksi pelanggan melalui berbagai saluran komun2025-06-05Ekonom Prediksi PPN 12 Persen Bakal Berdampak Pada Penetapan UMP
JAKARTA, DISWAY.ID --Ketegangan masih menyelimuti kaum buruh, pengusaha serta Pemerintah menjelang p2025-06-05
最新评论