PT Sari Bahari Luncurkan B250ST, Smart Kit Pengubah Bom Konvensional Jadi Senjata Presisi
Perusahaan Swasta Pertahanan Nasional, PT Sari Bahari, Resmi Meluncurkan B250ST (Sayap Terbang)
Perusahaan swasta pertahanan nasional, yakni PT Sari Bahari, resmi meluncurkan B250ST (Sayap Terbang), sebuah smart kit yang mengubah munisi konvensional menjadi precision-guided munition.
Wakil Direktur Utama PT Sari Bahari, Putra Prathama Nugraha, menjelaskan bahwa peluncuran B250ST merupakan langkah strategis dalam meningkatkan daya saing industri pertahanan Indonesia.
Ia mengungkapkan pula bahwa B250ST dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pertempuran modern yang semakin menuntut presisi, efisiensi, kemudahan logistik, dan kompatibilitas. Dengan mengandalkan sistem navigasi GNSS/INS, munisi ini didesain mampu mencapai target secara akurat dari jarak jauh, menjaga pesawat pembom tetap aman dari ancaman sistem pertahanan udara musuh. Sebagai smart kit, bom B250ST dapat dipasang pada berbagai jenis pesawat, baik standar NATO maupun Rusia, tanpa memerlukan investasi besar dalam sistem senjata baru.
"Dengan B250ST, kami ingin memberikan solusi inovatif bagi kebutuhan militer yang terus berkembang, sekaligus memperkuat kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Ke depan, kami menargetkan akan masuk pasar ekspor," terang Putra Prathama Nugraha dalam keterangan resminya pada Warta Ekonomi di Surabaya, Jumat (13/6/2025).
Baca Juga: Wall Street Melemah, Investor Khawatir Iran Serang Pangkalan Militer AS
Lebih lanjut, Putra Prathama Nugraha mengatakan bahwa produk ini merupakan hasil kerja sama strategis antara PT Sari Bahari dan mitra dari Uni Emirat Arab (UEA), dengan desain dan produksi yang telah teruji sukses di luar negeri. Ke depan, B250ST akan menjalani uji coba bersama TNI Angkatan Udara dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk memastikan efektivitasnya dalam operasi militer nasional.
Pihaknya pun menargetkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) lebih dari 60 persen, memperkuat kemandirian industri pertahanan Indonesia. Seluruh proses manufaktur telah dilakukan di dalam negeri, dengan harapan B250ST dapat mulai digunakan secara aktif pada tahun 2026.
B250ST memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut:
- Jangkauan maksimum: 50–70 kilometer
- Berat total: 330–350 kilogram
- Panjang: 2.490 milimeter
- Lebar sayap terbuka: 2.995 milimeter
- Circular Error Probable (CEP): 3 meter
- Ketinggian pelepasan maksimum: 15 kilometer
- Kisaran suhu operasional: -30°C hingga +60°C
Baca Juga: Ekonomi hingga Militer, Rusia Mulai Ekspansi Pengaruhnya di Afrika
"Peluncuran B250ST menegaskan komitmen PT Sari Bahari dalam menghadirkan teknologi pertahanan yang inovatif dan siap bersaing di pasar global. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan presisi, efisiensi biaya, kemudahan logistik, dan kompatibilitas, produk ini diharapkan menjadi solusi strategis bagi pertahanan udara masa depan, khususnya untuk kebutuhan nasional," pungkasnya.
-
Kejagung: 5 Smelter yang Disita Terkait Kasus Korupsi akan Dikelola PT TimahMenteri Maman Ingatkan Target UMKM Holding Kembangkan Skala Usaha Klaster5 Tips Agar Bercinta Tak Jadi MembosankanYakin Kalahkan Gerindra, Cak Imin: Kita Bisa Nomor 1 di Pemilu 2024Perang Nuklir Depan Mata, Iran Mau Keluar dari Traktat NonRismon Hasiholan Penuhi Panggilan Polisi Soal Tudingan Ijazah Palsu JokowiUsai Dicek Kesehatannya Malam Ini, Esok Enembe Dijadwalkan Diperiksa KPKKondisi Ekonomi Fluktuatif, Transkon Jaya (TRJA) Masih Kaji Target Laba Tahun 2025Cak Imin Beberkan Kriteria Calon Kepala Daerah Pilihan PKBFOTO: Festival Pria Telanjang Berebut Sekantong Jimat di Jepang
- ·Ulang Tahun Anies Baswedan Ke
- ·Beras Mahal dan Langka, Ini 5 Makanan Sumber Karbohidrat Selain Nasi
- ·Alasan Memberi dan Menerima 'Serangan Fajar' Disebut Haram
- ·FOTO: Keseruan Festival Berendam Lumpur di Brasil
- ·Kejagung: 5 Smelter yang Disita Terkait Kasus Korupsi akan Dikelola PT Timah
- ·7 Jenis Ikan yang Membawa Keberuntungan di 2024
- ·Pertamina Gerak Cepat Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Semarang
- ·Apa Itu Cacar Alaska, Virus 'Lama' yang Pertama Kali Sebabkan Kematian
- ·Menyoal Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN)
- ·Megawati Diusulkan Maju Nyapres Lagi
- ·BUKA Putuskan Tidak Bagi Dividen, Anak Bos EMTEK Ditunjuk Jadi Komisaris Utama
- ·Cek Kesehatan di RSPAD, Jantung dan Saraf Lukas Enembe Diperiksa
- ·Cak Imin Beberkan Kriteria Calon Kepala Daerah Pilihan PKB
- ·Laba Bersih Anjlok 77 Persen, Emiten Milik Grup Salim Ini Fokus Perkuat Efisiensi Operasional
- ·Cek Formasi PPPK Tenaga Teknis 2022 di Basarnas yang Dibuka Pendaftarannya
- ·5 Feng Shui Rumah yang Tidak Baik, Bikin Sial di Tahun Naga Kayu
- ·Kondisi Terkini Bandara Djalaluddin di Gorontalo Imbas Letusan Gunung Ruang
- ·Alasan KPK Gandeng Ahli Isyarat Hingga Bahasa Dalam Pemeriksaan Enembe
- ·Bukan di Bandung, tapi Kereta di Kota Milan Italia Lewat Pasteur
- ·Apa Itu Cacar Alaska, Virus 'Lama' yang Pertama Kali Sebabkan Kematian
- ·MAKI: Setnov Harus Dijemput Paksa
- ·Awas Kebanyakan, Ini Batas Konsumsi Gula Per Hari!
- ·8 Parpol Tolak Sistem Proposional Tertutup, Sepakat 5 Poin Penting Ini
- ·Trik Pramugari Pakai Ponsel Cek Kamera Tersembunyi di Kamar Hotel
- ·Kerja di Perusahaan Tambang Jadi Impian? Yuk Gabung PT GSI, Lulusan SMP Bisa Join Nih
- ·Alasan KPK Gandeng Ahli Isyarat Hingga Bahasa Dalam Pemeriksaan Enembe
- ·Presiden Tanyakan Soal OTT di Banjarmasin Sama Wartawan
- ·4 Menu Sarapan di Zona Biru, Bisa Bikin Kamu Panjang Umur
- ·Resep Kue Kering Lidah Kucing ala Chef Devina Hermawan
- ·Banyak Jomlo, Pemerintah Tokyo Buat Aplikasi Kencan Online untuk Warga
- ·Sibuk Nyerang Iran dan Gaza, Stan Perusahaan Israel Ditutup Prancis di Paris Airshow
- ·Studi Temukan Perbedaan Wajah Orang Kaya dan Miskin
- ·Alasan KPK Gandeng Ahli Isyarat Hingga Bahasa Dalam Pemeriksaan Enembe
- ·Resep Kue Kering Lidah Kucing ala Chef Devina Hermawan
- ·Ulang Tahun Anies Baswedan Ke
- ·Bullying di Binus School Serpong, Kenali 7 Tanda Anak Jadi Korban